Wednesday, April 16, 2008

KARAM

Badai itu datang
meniup kencang harapan
membikin karam perasaan.
Mematung,muram dan menjadi penyair dadakan.
hayaaahhh....

aku hanya bisa bertanya pada Tuhan,
inikah hukuman atas segala yang pernah aku perbuat?
Dengan kehidupan sekuler masa lalu?
Yang mungkin menjerumuskan aku ke neraka, kalo saja Tuhan tidak bermurah hati menjagaku,
dengan sayang

Kalo ingat Tuhan, dan menganggap ini cobaan,
senang rasanya berpikiran derajatku diangkat lebih tinggi,
imanku naek dan ini lagi diuji....
tapi kok berat sekali???

mampukah aku??
atokah harus berkorban??
dengan karamnya harapan dan perasaan??

3 comments:

pyuriko said...

Insya Allah, mas In mampu melewati ini semua...

Ayooo,... bersemangatlah mas. Semua kesulitan akan ada jalan keluarnya, jangan menyerah dulu.

Sebagai laki-laki, sebagai imam... mas In harus kuat.

Semoga masalahnya cepat terselesaikan yaa mas :)

budi maryono said...

Huawaduh-huwaduh, dapat saingan berat neh guwe!

Anonymous said...

Moga udah nggak karam.
Tapi ngomong2.. bisa renang kan?