'
ada yg request g, suruh bikin cerita lagi. Padahal.....hi....hi...suse bok!!!
btw coba baca yg ini yah...... (mengharap banyak kritik, kripik, dll)
:))
JANGAN GANGGU IBUKU !!!
Ini bukan tentang masalah cinta kita.
Ini bukan karena kita putus.
Ini bukan karena seteru kita.
Tapi ini tentang ibuku. Tentang wanita yang aku tahu pasti lebih aku sayangi daripada kamu.
‘Fran, gimana hubungan kamu dengan Ira?”
“Jalan ditempat Bu. Malah getting worst” jawab Efran sambil menghela nafas, seakan coba melegakan kesesakan hatinya dan menutup nutupi kenyataan yang telah terjadi. Efran dan Ira putus lagi. Sebuah rekor baru dalam dunia percintaan mereka.
“Yach selama kamu sama dia masih baik-baik sih ibu nggak papa, kasihan dia, kamu musti jagain! Dia sudah milih kamu daripada keluarganya”
“Milih gimana? Dia nggak berbuat apa-apa bu..dia nggak berusaha ngedeketin orang tuanya, dan dia juga nggak bolehin saya buat bertindak. Gimana bisa dikatain memilih”
“Kita backstreet udah lebih setahun bu, boleh dong Efran capek ngadepin ini semua?”
“Ehm…apa sih enaknya backstreet? Udah gak wajar, tanpa kontrol lagi. Kamu jaga diri yah! Jaga dia juga.”
“Hem…” singkat aja jawaban Efran, dia masih nggak ngerti apa sih yang dipengenin Ira.
Nawarin HTI-hubungan tanpa ikatan, mana ada hubungan tanpa ikatan, aneh-aneh aja permintaan Ira. Harusnya dia nyadar dong, dengan status yang seperti sekarang ini, kita nggak lebih dari maling. Nyolong – nyolong kalo pengen ketemuan, jalan bareng takut ketauan, nggak pernah ngobrol enak, telp dijauhi dan milih sms-an. HUH!!! Gimana nggak capek.
“Kamu serius sama yang kamu pengenin itu? Gua capek mikir terus, capek ngambil keputusan yang sebenarnya nggak gua pengenin. Kamu sekarang yang milih, kamu pikirin baek-baek, tapi kalo kamu dah yakin………gua nggak bakalan nggangguin kamu lagi…….”
“Dan kamu bisa balik kapan saja kamu mau…….”
Ira cuman nunduk, megang-megang hidungnya sampe kemerahan, tindakan yang selalu dia lakukan saat panik dan kebingungan.
Aku cuman sempet membelai kepalanya sekilas, nggak tahu itu tanda perpisahan apa nggak.
Sudah lama sejak kejadian itu, kita jadi temen baik.
Akhirnya saya cerita semuanya pada Ibu, dan beliau sepertinya bisa menerima kalo kita sudah putus. Baik-baik.
Tapi ibu mana sih yang nggak terluka, beliau tahu anaknya susah sekali jatuh cinta, dan meski cuman sekali bertemu muka denganmu, kamulah satu-satunya wanita yang kukenalkan padanya. Dan Ibu cocok sama kamu.
Dan semuanya bermula dari beberapa bulan kemaren, kamu bilang kangen sama ibu, iya….ibuku. Kamu pengen ngobrol.
Ngapain ?!! Saya nggak pengen harapan itu timbul lagi. We just a friend, aren’t we?
Tapi saya nggak punya pilihan laen, saya angsurkan telpon dari kamu ke ibu.
Saya bisa lihat matanya yang bercahaya, tersenyum lepas saat ngobrol denganmu. (saya rindu mata itu)
“ Gimana kabarnya mbak Ira, kapan neh maen-maen kerumah ibu lagi?”
Selebihnya obrolan perempuan, dan sepertinya itu bisa buat ibu bahagia, tersenyum kecil sambil melirik ke arahku.
Aku maklum ibu dari dulu pengen anak perempuan, anaknya laki-laki semua. Atau ibu pengen menantu? Huh…
Sejak itu kayaknya jadi rutinitas kamu nelpon ibu, minim sebulan sekali.
Dan seperti yang sudah aku perkirakan, harapan ibu tumbuh lagi. Beliau menganggap kita berhubungan lagi.
Itu yang aku takutkan, harapan kosong, yang nggak kesampaian.
Udahlah….semua udah cukup, semua udah usai.
Aku nggak pengen ibuku berharap banyak padamu, kamu nggak pengen kan kalo hal yang sama terjadi sama ibu kamu.
Aku nggak pengen ibu kepikiran lagi……..
sakit hati lagi….
JANGAN GANGGU IBUKU !!!
1 comment:
waaa... ga pa pa donk, ibu kan pingin tetap menjalin tali silaturahmi juga. :)
bagus ceritanya loh, ndri.
met kenal. met gabung dg blogfam. account membernya sdh diaktifkan. silahken perkenalkan diri di perkenalan. klo ingin posting2 cerpen, main2 ke galeri kreasi ya.
salam
sa
sketsahati dot com
Post a Comment